Guru Kudu Bisa Teknologi
Pendidikan
dan guru suatu hal yang tidak dapat dipisahkan, guru dan kemajuan
teknologi informasi untuk saat ini adalah suatu hal yang juga tidak
dapat dipisahkan, artinya guru dituntut untuk paling tidak mengetahui
atau mengikuti kemajuan teknologi informasi, kita belum berbicara paham
dan mengerti apalagi menguasai teknologi informasi. Seorang guru sudah
seharusnya menguasai dasar-dasar kemampuan komputer seperti :
Teknologi
informasi (TI) melaju sangat cepat. Berbagai pasilitas bermunculan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tentunya ini akan berdampak terhadap
pemanfaatan TI pada proses KBM (kegiatan belajar mengajar) demi
terciptanya proses yang lebih cepat dan efektif.
Dalam
dunia pendidikan di Indonesia, sudah saatnya kita memanfaatkan
teknologi informasi tersebut. Teknologi informasi akan memberikan nilai
tambah dalam proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan semakin
tingginya kebutuhan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
semuanya diperoleh dalam lingkungan sekolah. Dalam pemanfaatan
teknologi informasi diharapkan tingkat daya pikir serta kreativitas
guru dan siswa serta masyarakat dapat berkembang dengan pesat. Seorang
guru akan dengan mudah mencari bahan-bahan ajar yang sesuai dengan
bidangnya, seorang siswa dapat mendalami ilmu yang didapatkan dengan
didukung kemampuan untuk mencari informasi tambahan di luar yang
diajarkan oleh guru.
Orientasi
pemanfaatan TI ini bisa kita lihat dimana siswa tidak hanya lagi
membaca, melihat dan menghafal mata pelajaran akan tetapi nantinya
diharapkan siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas juga disajikan dalam
bentuk multimedia dan simulasi. Untuk penyelenggaraan pendidikan
berbasis TI tersebut maka semua unsur pendidikan ditantang untuk dapat
mengambil peranan yang proporsional dari semua unsur tersebut, contoh
salah satu unsur tersebut adalah guru, guru ditantang untuk lebih
menguasai teknologi informasi dimana seorang guru untuk sekarang ini
harus mencari metode dan cara penyampaian materi pelajaran lebih menarik
dan tidak terkesan pembosankan, misalnya dengan menggunakan aplikasi
presentasi komputer (Microsoft Office PowerPoint, dll.) yang dilengkapi
dengan notebook, lcd projector, sedangkan dalam penyajiannya bisa dalam
bentuk gambar-gambar, animasi dan simulasi. Sedangkan unsur lain yang
tak kala penting adalah pihak penyelenggaran pendidikan (pemerintah
atau suasta) dituntut untuk dapat mendukung guru dalam menyelenggaraan
pendidikan berbasis TI yang diwujutkan dalam bentuk penyediaan sarana
dan prasana serta pelatihan-pelatihan yang melibatkan guru-guru.